A Review : Aroma Karsa (Novel)
![]() |
Image Source : Gramedia.com |
Mari kita
bahas novel Dee Lestari yang satu ini. Apa lagi kalau bukan Aroma Karsa yang
sedang hits? Ini novel ketiga karya
Dee Lestari yang saya baca. Saya memang tidak terlalu mengikuti karya-karya
beliau, hehehe. Dua novel yang saya baca sebelumnya adalah Perahu Kertas dan
Supernova : Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Perahu Kertas saya baca saat SMA
dan Supernova saya baca saat awal masuk kuliah. Empat tahun kemudian, saya baru
membaca lagi karya mbak Dee ini,
Aroma Karsa yang benar-benar membuat saya susah untuk tidak takjub.
Untuk pertama kalinya saya jatuh
cinta pada karya Dee Lestari melalui Aroma Karsa. Setiap membalik halamannya,
rasa penasaran semakin besar, dan akhirnya novel dengan 724 halaman ini bisa saya
habiskan sehari semalam. Aroma Karsa berbeda dengan seri Supernova dengan bahasa
yang intelek, yang membuat saya berpikir dua kali untuk melanjutkan ke seri
berikutnya karena saya susah memahami istilah-istilah yang digunakan (pada
akhirnya saya masih tertahan di seri pertama setelah bertahun-tahun membacanya,
huhu). Aroma Karsa hadir dalam kemasan berbeda, dengan bahasa yang lebih ‘manusiawi’
dan ide cerita yang fresh.
Seperti judulnya, novel ini membahas
tentang aroma, lebih spesifiknya tentang pencarian suatu aroma, yang merupakan
ambisi seorang Raras Prayagung. Nah, lebih menariknya kita diperkenalkan dengan
karakter utama bernama Jati Wesi dan Tanaya Suma yang dapat membaui segala
macam aroma. Mereka mempunyai indera penciuman yang berbeda dengan manusia pada
umumnya. Jati Wesi hidup di lingkungan yang berbeda dengan Tanaya Suma. Obsesi
Raras Prayagung mempertemukan mereka berdua untuk melakukan ekspedisi mencari
aroma dari sebuah bunga bernama Puspa
Karsa. Dalam pencarian Puspa Karsa, ternyata hal-hal gaib siap
mengintai. Saya paling suka bagian ini karena kita dengan leluasa diajak
membayangkan bagaimana situasi hutan, bagaimana jika kita bisa melompat kesana-kemari
di atas pohon dan bertarung dengan musuh.
Sekali lagi Dee membuktikan
wawasannya yang sangat luas melalui tulisannya. Detail cerita yang disajikan
pada novel ini membuat saya bertanya-tanya apakah kisah sejarah yang dituliskan
benar-benar nyata?
Harus saya katakan
bahwa novel ini tanpa cela. Observasi yang dilakukan benar-benar matang. It’s really really worth to read, trust me.
Komentar
Posting Komentar