Sederhana.

Apa yang sederhana? Entahlah, mungkin keinginanku.
Aku. Ingin. Pulang. Sekali lagi. Aku. Ingin. Pulang. Perlu kuulang lagi? Tak usah.
Sekuat-kuatnya seseorang menahan rindu, suatu saat ia pun tak kan bisa mengelak darinya.
'Cause they say home is where your heart is set in stone
Is where you go when you're alone
Is where you go to rest your bones
It's not just where you lay your head
It's not just where you make your bed
As long as we're together, does it matter where we go?
Home home home home
(Home-Gabrielle Aplin)
Aku sedang merindu. Merindu pada mereka yang selalu tulus menyayangiku.
Aku rindu memandang langit timur di pagi hari sambil mendengar burung-burung berkicau merdu.
Aku rindu memandang langit malam, menatap bintang-bintang bertaburan, dan berharap menemukan Sirius diantara mereka. Hah, Mustahil. Bima Sakti pun aku tak kenal.
Aku rindu pada air. Sudahlah, aku tak ingin membahas ini.
Aku rindu melihat anak-anak kecil berlalu lalang, bersepeda menimba ilmu, bekal hidup mereka.
Sesederhana itu. Bukankah sangat klise?
Hal-hal yang paling sederhana sekalipun mempunyai makna terdalam. Hari ini mungkin masih bisa mengutuki tempat lahir kita. Tetapi besok, lusa, atau beberapa tahun ke depan keadaan bisa berbalik, membuat kita merasa menjadi orang paling beruntung, yang lahir di tempat seharusnya kita lahir.
Rindu aku rindu.
00.07 WIB, 282 kilometer dari tempatku menapak pertama kali







Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN ANTARA PARAGRAF NARASI, EKSPOSISI, DAN DESKRIPSI

#dirumahaja: Harga Sebuah Percaya (A Review)

#myhappinessproject : About Pare